Jumat, 18 Desember 2009
di
05.05
|
Industri perhotelan dan restoran diperkirakan bakal semakin ramai pada tahun 2010 mendatang. Vice Presiden Hotel Sahid Jaya Yanti Sukamdani mengatakan, perkiraan itu didasarkan pada banyaknya maskapai penerbangan baru yang bermunculan."Tahun depan saya kira akan naik, karena kan banyak airline baru," kata Yanti di Jakarta, Jumat (18/12/2009).
Di ketahui, menyongsong tahun 2010 Indonesia National Air Carriers Association (INACA) juga resmi mengesahkan keanggotaan empat maskapai baru dalam asosiasi penerbangan sipil itu. Yakni Indonesia AirAsia (IAA), Riau Airlines, Kalstar Aviation, dan Travel Express.
Di samping itu, Eropa juga telah mencabut larangan terbang sejumlah maskapai penerbangan Indonesia. Ini diharapkan akan menambah jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia dan mendorong tingkat hunian kamar hotel.
"Kondisi finansial global tahun depan diperkirakan juga semakin membaik. Ini akan mendorong orang-orang untuk kembali berani bepergian," katanya.
Menurut Yanti, karut marutnya masalah hukum di Indonesia terkait kasus Chandra-Bibit dan kontroversi Century (kini Bank Mutiara), tidak mempengaruhi industri perhotelan dan restoran.
Selama ini, katanya, tingkat hunian kamar hotel masih tetap stabil dan tidak mengalami perubahan secara signifikan."Itu enggak mempengaruhi sama sekali. Tidak terlalu signifikan. Justru kemarin saat krisis finansial itu yang lebih signifikan pengaruhnya," kata Yanti.
Untuk periode libur Natal dan Tahun Baru ini, pihaknya mematok target tingkat hunian kamar hotel bisa mencapai 100 persen.
Di ketahui, menyongsong tahun 2010 Indonesia National Air Carriers Association (INACA) juga resmi mengesahkan keanggotaan empat maskapai baru dalam asosiasi penerbangan sipil itu. Yakni Indonesia AirAsia (IAA), Riau Airlines, Kalstar Aviation, dan Travel Express.
Di samping itu, Eropa juga telah mencabut larangan terbang sejumlah maskapai penerbangan Indonesia. Ini diharapkan akan menambah jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia dan mendorong tingkat hunian kamar hotel.
"Kondisi finansial global tahun depan diperkirakan juga semakin membaik. Ini akan mendorong orang-orang untuk kembali berani bepergian," katanya.
Menurut Yanti, karut marutnya masalah hukum di Indonesia terkait kasus Chandra-Bibit dan kontroversi Century (kini Bank Mutiara), tidak mempengaruhi industri perhotelan dan restoran.
Selama ini, katanya, tingkat hunian kamar hotel masih tetap stabil dan tidak mengalami perubahan secara signifikan."Itu enggak mempengaruhi sama sekali. Tidak terlalu signifikan. Justru kemarin saat krisis finansial itu yang lebih signifikan pengaruhnya," kata Yanti.
Untuk periode libur Natal dan Tahun Baru ini, pihaknya mematok target tingkat hunian kamar hotel bisa mencapai 100 persen.
Diposting oleh
tommy blog
0 komentar:
Posting Komentar